United Modeling Language(UML) dan FlowChart


United Modeling Language(UML)

Apa itu UML?

UML (Unified Modeling Language) menurut ilmukomputer.com merupakan sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri perangkat lunak untuk visualisasi, merancang dan mendokumntasikan sistem perangkat lunak.

Dengan menggunakan UML kita bisa membuat model untuk semua jenis aplikasi perangkat lunak, di mana aplikasi tersebut bisa berjalan pada hardware, OS, dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.

Namun karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka UML lebih cocok untuk pemodelan perangkat lunak berorientasi objek seperti :

  • Java
  • C#
  • C++
  • dan VB.NET

Manfaat UML

Apa saja manfaat yang akan kita dapatkan ketika membuat pemodelan menggunakan UML ? Berikut uraiannya :

  • Memudahkan programmer dalam membuat sistem yang akan dirancang
  • Memudahkan programmer untuk mengetahui flow atau alur sebuah sistem
  • Memudahkan programmer untuk mengetahui perangkat apa saja yang dibutuhkan dalam sistem yang akan dibuat
  • Memudahkan app developer dalam mengimplementasikan program atau aplikasi yang telah dibuat

Kelebihan UML

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh UML dan tidak dimiliki bahasa pemodelan yang lain, di antaranya yaitu :

  • UML menyediakan bahasa pemodelan yang ekspresif dan siap pakai untuk mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti
  • Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas konsep-konsep inti
  • Mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan proses pengembangan tertentu
  • Menyediakan basis formal untuk bahasa pemodelan
  • Menyediakan kemampuan untuk merepresentasikan semua konsep yang relevan untuk sistem perangkat lunak
  • Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan bagi konsep-konsep perangkat lunak yang baru

5 Aplikasi Untuk membuat UML

Aplikasi UML bisa kita gunakan memudahkan kita merancang pemodelan visual. Aplikasi-aplikasi tersebut di antaranya sebagai berikut :

  • ClickCharts Diagram Flowchart
  • StarUML
  • ArgoUML
  • BOUML
  • Modelio

3 JENIS UML

Dikutip dari pengertianku.net ada beberapa jenis dari UML, di antaranya yaitu :

  • Use Case Diagram
  • Activity Diagram
  • Sequence Diagram

A.Use case Diagram

Use Case Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk membuat model semua bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Diagram ini terdiri dari use case dan actor.

Actor merepresentasikan user yang akan mengoperasikan sistem atau bisa juga diartikan orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi yang dibuat. Sedangkan use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor.

Simbol- simbol Use Case Diagram :

B.Activity Diagram

Activity Diagram merupakan bentuk visual dari alir kerja yang berisi aktivitas dan tindakan user dalam sebuah sistem aplikasi. Diagram ini dibuat untuk menjelaskan aktivitas komputer maupun alur aktivitas organisasi. Secara garis besar diagram ini menggambarkan alur dalam sebuah sistem aplikasi.

Simbol-simbol Activity Diagram :

C.Sequence Diagram

Diagram ini adalah gabungan dari diagram class dan object yang memiliki suatu gambaran model statis. Tapi ada juga yang bersifat dinamis.

Diagram ini menjelaskan bagaimana suatu operasi dilakukan, pesan apa yang akan dikirim, dan kapan pelaksanaannya.

Diagram yang diatur berdasarkan waktu ini memiliki objek-objek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi yang diurutkan dari kiri ke kanan.

Simbol-simbol Use Case Diagram :


Selain diagram-diagram di atas masih ada beberapa lainnya, yaitu :

  • Collaboration Diagram
  • Class Diagram
  • Object Diam
  • Component Diagram
  • dan Deployment Diagram

3 Contoh UML

Berikut contoh-contoh dari diagram di atas :

Contoh Use Case Diagram

UML
Sumber : https://widuri.raharja.info/index.php?title=Si1022464841

Contoh Diagram Activity

uml
Sumber : https://miro.medium.com/max/536/1*Bsk3jEoUO0ycK1CC4v7Z7g.png

Contoh Sequence Diagram

UML


5 Tahapan UML

Dalam proses pembuatan UML ada beberapa langkah-langkah yang dilalui, yaitu :

1. Membuat Functional Requirement

Pada tahapan yang pertama ini kita bisa membuat tulisan yang mendeskripsikan tentang sistem apa yang akan dibuat.

Deskripsi sistem bisa berupa tulisan tangan atau ketikan di Word Prosesor, jadi tidak harus formal. Bebepera yang harus dideskripsikan yaitu sistem apa yang akan dibuat dan bagaimana alur program tersebut?

Contoh Functional Requirement :

Membuat aplikasi web untuk sistem informasi pembayaran mahasiswa :

  • Menginput data pembayaran mahasiswa
  • Membuat laporan data pembayaran
  • dan lain sebagainya

2. Membuat Use Case Diagram

Setelah itu kita buat Use Case diagram. Di mana pada diagram ini kita tentukan actor dan use casenya. Untuk actornya sendiri dari tahapan satu yaitu : Mahasiswa dan Administrator/ Bagian Keuangan.

3. Membuat Class Diagram

Selanjutnya buat class diagram. Di sini kita akan mengklasifikasikan class-class dan attribute yang akan dibuat. Class nantinya digunakan untuk proses coding sebuah program.

4. Membuat Sequence Diagram

Di bagian ke empat ini kita lanjutkan ke tahap pembuatan Sequence Diagram.

Diagram ini bisa dibilang model yang lebih detail dari tahap satu sampai tiga. Di sini kita akan memasukan hal-hal yang bersifat kea rah teknis.

Tiap-tiap scenario dibuat sequencenya. Contohnya kita memiliki dua scenario :

  • Skenario traksaksi pembayaran mahasiswa
  • Skenario cetak kwitansi

5. Membuat Activity Diagram

Terakhir adalah membuat diagram aktivitas. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart. Sehingga mudah sekali untuk dibaca.

Perlu diperhatikan :

Tahapan-tahapan di atas tidak akan kamu mengerti jika kamu belum mempelajari lebih dalam jenis-jenis diagram UML beserta symbol dan kegunaannya. Jadi pelajari materi tersebut supaya mudah untuk mengaplikasi UML pada perancangan softwaremu.


FlowChart



Pengertian Flowchart

pengertian flowchart dan fungsinya

 

Dalam merancang suatu sistem, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan, salah satunya adalah membuat flowchart. Lantas, apa yang dimaksud dengan flowchart? Flowchart atau sering disebut dengan diagram alir merupakan suatu jenis diagram yang merepresentasikan algoritma atau langkah-langkah instruksi yang berurutan dalam sistem.

Biasanya, seorang analis sistem menggunakan flowchart sebagai bukti dokumentasi untuk menjelaskan gambaran logis sebuah sistem yang akan dibangun kepada programmer. Dengan begitu, flowchart dapat membantu untuk memberikan solusi terhadap masalah yang bisa saja terjadi dalam membangun sistem. Pada dasarnya, flowchart digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol. Setiap simbol mewakili suatu proses tertentu. Sedangkan untuk menghubungkan satu proses ke proses selanjutnya digambarkan dengan menggunakan garis penghubung.

Dengan adanya flowchart, setiap urutan proses dapat digambarkan menjadi lebih jelas. Selain itu, ketika ada penambahan proses baru dapat dilakukan dengan mudah menggunakan flowchart ini. Setelah proses membuat flowchart selesai, maka giliran programmer yang akan menerjemahkan desain logis tersebut kedalam bentuk program dengan berbagai bahasa pemrograman yang telah disepakati.

Fungsi Flowchart

kegunaan flowchart

Setelah mengetahui definisi dari flowchart, mungkin Anda sudah dapat memahami untuk apa tujuan flowchart dibuat. Pada dasarnya, flowchart dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan setiap proses yang harus dilalui dalam suatu sistem. Namun, sebenarnya masih banyak lagi tujuan dari flowchart yang mungkin belum Anda ketahui. Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa fungsi flowchart yang bisa Anda simak dibawah ini.

1. Merancang Proyek Baru

Ketika Anda akan merancang suatu proyek, maka hal selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah memetakan proyek tersebut ke bentuk flowchart. Itu dapat membantu Anda untuk merancang serangkaian langkah-langkah yang melibatkan keputusan bersama.

2. Mengelola Alur Kerja

Untuk mengelola alur kerja, flowchart adalah cara yang paling penting dilakukan. Sebab, flowchart berperan dalam penentuan integritas dari proses tersebut, yaitu dapat menciptakan hasil yang berkualitas berdasarkan prosedur.

3. Memodelkan Proses Bisnis 

Proses bisnis yang dimaksud bukan hanya berkaitan dengan keuntungan, melainkan serangkaian tugas baik itu yang sederhana sampai yang rumit juga termasuk kedalam proses bisnis. Tujuan pemodelan flowchart dapat dilakukan untuk memberikan hasil yang konsisten dan dapat juga diprediksi.

4. Mendokumentasikan Setiap Proses

Dalam menyelesaikan suatu proyek perlu adanya dokumentasi proses. Dengan begitu, flowchart menjadi media yang bagus untuk memenuhi tujuan tersebut. Jika dibandingkan dengan membuat dokumentasi setiap proses melalui narasi dengan memetakannya ke dalam bentuk flowchart, maka menggunakan flowchart merupakan hal yang lebih efisien dibanding dengan narasi.

5. Merepresentasikan Algoritma

Biasanya, sebelum menuangkan proyek tersebut kedalam bentuk program, para perancang sistem terlebih dahulu menentukan algoritma untuk menyelesaikan proyek tersebut menggunakan SDL . SDL (Specification and Description Language) merupakan suatu spesifikasi bahasa yang digunakan untuk mendeskripsikan perilaku dari sistem tersebut. Nah, flowchart dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Sebab, flowchart menawarkan berbagai simbol yang unik yang dapat digunakan untuk memetakan sistem yang akan dirancang. Selain itu, flowchart juga menawarkan sumber daya yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.

6. Mengaudit Proses

Secara umum, flowchart dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi dalam setiap proses. Flowchart dapat membantu Anda menyelesaikan permasalahan dengan cara membagi setiap langkah dari proses itu kedalam segmen-segmen yang lebih kecil, kemudian memeriksa bagian mana yang tidak berfungsi atau perlu diadakan perbaikan.

Simbol – Simbol Flowchart

Pada dasarnya, dalam merancang flowchart tidak ada ketentuan mutlak yang harus dipenuhi. Hal itu dikarenakan flowchart dibuat berdasarkan pemikiran untuk menganalisa suatu permasalahan dalam bisnis. Hanya saja, Anda dapat merancang flowchart ketika Anda telah mengetahui simbol-simbol standar yang umum digunakan dalam proses pembuatan flowchart. Berikut akan dijelaskan mengenai simbol-simbol flowchart yang dibagi kedalam 3 kategori, diantaranya:

1. Simbol Arus (Flow Direction Symbols)

Biasanya simbol yang termasuk kedalam ketegori ini digunakan sebagai simbol penghubung. Beberapa simbol yang termasuk ke dalam kategori ini, yaitu :

simbol flowchart 1

2. Simbol Proses (Processing Symbols)

Sesuai dengan namanya, simbol proses digunakan untuk menyatakan simbol yang berkaitan dengan serangkaian proses yang dilakukan. Berikut beberapa simbol yang termasuk kedalam bagian proses, yaitu:

simbol flowchart 2

3. Simbol I/O (Input-Output)

Simbol yang termasuk kedalam bagian input-output berkaitan dengan masukan dan keluaran. Berikut beberapa simbol yang termasuk, yaitu :

simbol flowchart 3

Komentar